Selasa, 27 September 2011

Persiapan Kematian

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE

Cerdasnya orang yang beriman,
dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat dan sekejap
untuk hidup yang panjang.
...
Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup.
Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati,
Jangan lupakan mati, tapi rindukan mati.
Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT.
Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup,
tapi mati adalah awal cerita sebenarnya,
maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Persiapkan kematian dengan selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari.
Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama,
Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua,
membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga,
Jangan tinggalkan masjid untuk sholat berjama'ah, terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat,
Jaga shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.

Kelima,

Jaga sedekah setiap hari.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam,
Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya
Allah”.

Ketujuh,
Amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

(Pesan indah dari KH. Arifin Ilham)

Jumat, 23 September 2011

Aksara Lampung

Bentuk tulisan yang masih berlaku di daerah Lampung pada dasarnya berasal dari aksara Pallawa (India Selatan) yang diperkirakan masuk ke Pulau Sumatera semasa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Macam-macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam aksara Arab, dengan menggunakan tanda-tanda fathah di baris atas dan tanda-tanda kasrah di baris bawah, tapi tidak memakai tanda dammah di baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang. Masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri. Aksara Lampung hampir sama bentuknya dengan aksara Rencong (Aceh). Artinya, Had Lappung dipengaruhi dua unsur, yakni; aksara Pallawa dan huruf Arab.Adapun Aksara Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka, dan tanda baca.

1 . Huruf IndukAksara Lampung disebut dengan istilah kaganga, ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan (pada Tabel 1 dibaca dari atas ke bawah). Huruf induk berjumlah 20 buah. Bentuk, nama, dan urutan huruf induk dikemukakan pada Tabel 1 dibawah ini.
Berikut adalah kelabai sughat bahasa lampung :


2. Anak Huruf Anak huruf Kaganga ada 12 buah:
Nama masing-masing anak huruf itu adalah sebagai berikut:
a. Anak huruf yang terletak diatas huruf1. ulan2. bicek3. tekelubang : ang4. rejenjung : ar5. datas : anb. Anak huruf yang terletak dibawah huruf1. bitan : dan2. tekelungau : auc. Anak huruf yang terletak di kanan huruf1. tekelingai : ai2. keleniah : ah3. nengen : tanda huruf mati

Untuk melihat yang selengkapnya download aja disini :Aksara Lampung

Rabu, 21 September 2011

Festival Sekura 1001 Wajah Meriahkan HUT Ke-XX Lampung Barat


Salah satu kegiatan yang menarik dan sangat kental akan budaya Lampung Barat pada Perayaan Hari jadi ke-XX Kabupaten Lampung Barat adalah Festival Sekura 1001 Wajah pada hari Minggu 18/9/2011 yang lalu. Kegiatan yang memadukan olahraga Jalan Sehat dan Seni Budaya Lampung Barat tersebut ditargetkan akan diikuti ribuan peserta baik dari perwakilan sekolah-sekolah, para pegawai dan masyarakat dari berbagai kecamatan.

Setiap peserta Festival Sakura 1001 Wajah diwajibkan memakai topeng yang merupakan ciri khas dari atraksi Pesta Sakura, kemudian sebelum memulai festival tersebut yang direncanakan di mulai jam 08.00Wib dengan rute jalan start dari Lapangan Merdeka Pasar Liwa dan finish di Lapangan Pemkab Lampung Barat seluruh peserta akan disajikan suguhan cerita Kisah asal muasal budaya Pesta Sakura.

Kegiatan Festival Sakura 1001 Wajah dalam rangka HUT Ke-XX Lampung Barat akan semakin heboh setelah seluruh peserta jalan sehat yang berjalan dengan memakai topeng Sakura sampai di finish di Lapangan Pemkab Lampung Barat, mereka akan disuguhi atraksi Atraksi Sakura yang akan menaiki batang pinang ( Cakak Buah ), dimana panitia akan menyediakan sebanyak 50 batang pinang, selain itu peserta yang beruntung juga akan mendapatkan doorprize.(foto Duta Suhanda, Mahameru FM ,Liwa, Lampung Barat ).